masthead sustainability fire

Keberlanjutan

Pengelolaan hutan yang bertanggung jawab, adalah kunci dari operasional kami

 Bagikan  Email  Cetak

Pengelolaan (Risiko) Kebakaran

Kebakaran merupakan ancaman utama bagi hutan tanaman kami, yang merupakan aset utama bisnis kami. Kebakaran dapat merusak hutan, mengurangi nilai dan produktivitas aset-aset ini, serta menciptakan kabut asap. Kebakaran liar juga dapat memiliki dampak lingkungan yang signifikan lainnya; mengurangi nutrisi tanah, mempengaruhi kualitas air dan meningkatkan risiko erosi tanah, yang kesemuanya dapat mempengaruhi manajemen hutan tanaman secara berkelanjutan. Tidak ada keuntungan bagi Grup APRIL untuk membakar hutan, dan kami menerapkan kebijakan tidak ada toleransi (zero tolerance) terhadap pembakaran hutan.

Kami tidak membeli kayu dari para pemasok yang terlibat dalam pembakaran hutan dan lahan yang ilegal. Mitra-mitral pemasok kami diharuskan untuk menyerahkan izin terkait untuk menjamin legalitas kayu yang mereka panen, dan mematuhi praktik tidak membakar hutan dan lahan yang kami terapkan. Jika mereka melanggar kebijakan ini, kami akan melakukan penyelidikan dan mengambil tindakan tegas dengan segera.

fire fighter

Pencegahan Kebakaran: Pengelolaan Risiko Kebakaran yang Baik dimulai dengan Pencegahan Kebakaran

Kami menyadari bahwa investasi dalam pencegahan kebakaran melalui pendidikan dan membangun kemampuan merupakan tindakan yang lebih efektif daripada memiliki kemampuan pemadaman kelas dunia. Mengingat bahwa sebagian besar kebakaran yang terjadi diakibatkan dari pembakaran oleh masyarakat di sekitarnya, keterlibatan di tingkat desa merupakan suatu bagian penting dalam meminimalkan risiko; yang ditimbulkan oleh kebakaran. Kami bekerja sama dengan pemerintah dalam berbagai upaya pencegahan berbasis pendidikan masyarakat untuk memastikan bahwa kebakaran tidak dimulai di dalam konsesi kami dan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan dicegahnya kebakaran.

Grup APRIL dengan yakin telah memilih untuk menjadi bagian dari solusi untuk kebakaran hutan dan telah berinvestasi secara signifikan dalam pencegahan kebakaran dan penanggulangan kebakaran di tingkat operasional dan masyarakat, termasuk:

  • Program-program edukasi
  • Bekerja dengan masyarakat lokal
  • Pelatihan dan alokasi sumber daya tim pemadam kebakaran desa
  • Papan petunjuk hutan dan desa
  • Peningkatan kesadaran masyarakat tentang risiko/bahaya dari teknik memotong dan membakar
  • Program keterlibatan masyarakat berbasis insentif
Program Desa Bebas Api

Didirikan pada Juli 2015, Program Desa Bebas Api (FFVP) adalah proyek pencegahan kebakaran di Riau, Indonesia, yang didirikan berkat kerjasama erat dengan masyarakat setempat dan bermitra dengan LSM, pemerintah, polisi, militer dan Badan Mitigasi Bencana Riau. Program FFVP ini dicanangkan untuk mencegah kebakaran melalui proses sosialisasi, pendidikan dan peningkatan kesadaran masyarakt akan dampak negatif dari pembakaran. FFVP memiliki lima unsur:

  • Penghargaan Desa Bebas Api: Memberi insentif kepada desa-desa yang terlah berhasil meninggalkan metode pertanian tradisional yang menggunakan api sebagai alat pembukaan dan persiapan lahan, dengan memberikan dana kepada proyek-proyek infrastruktur masyarakat bagi masyarakat yang tidak membakar di lahan yang ada dalam kendali mereka.
  • Pemimpin Kelompok Desa: Mengerahkan beberapa tokoh desa sebagai kontraktor APRIL untuk bertindak sebagai advokat atau champion mencegah kebakaran serta penanggulangan kebakaran di tingkat desa. Para tokoh desa ini memiliki peran penting untuk memantau, melaporkan kebakaran dan berbagi pengetahuan serta memberikan pelatihan.
  • Bantuan Pertanian: Memberikan bantuan bagi masyarakat untuk mengadopsi berbagai alternatif pertanian berkelanjutan, termasuk penggunaan alat-alat pembukaan lahan mekanis dan metode Tanpa Bakar, untuk kegiatan pengelolaan lahan. Bantuan ini juga termasuk bantuan dalam bentuk pendidikan, peralatan, pendanaan, dan tenaga kerja.
  • Kesadaran Masyarakat Terhadap Api: Meningkatkan kesadaran akan bahaya pembukaan lahan dengan cara membakar, dan dampak negatifnya terhadap kesehatan masyarakat. Tumpang tindih dengan program FAC, unsur ini bertujuan untuk mencapai sosialisasi jangka panjang dan perubahan sikap / perilaku.
  • Pemantauan Kualitas Udara: Instalasi tujuh detektor <PM10 di tahun 2016, untuk memantau kualitas udara di wilayah Riau di dalam dan sekitar area konsesi APRIL.
Deteksi Kebakaran: Deteksi Menyeluruh dan Sistem Peringatan Dini

Selama periode rawan kebakaran yang biasa terjadi dua kali dalam setahun, kami mengoperasikan patroli darat, udara dan air secara regular, dan menyiagakan kru penanganan kebakaran.

Setiap hari, tim siaga kebakaran memonitor cuaca di 23 lokasi di seluruh provinsi dan mengkalkulasi penilaian Bahaya Kebakaran berdasarkan jumlah hari sejak turunnya hujan, jumlah curah hujan, and kelembapan.

Tim siaga kebakaran dari 23 perkebunan juga menggelar patroli di kawasan konsesi Grup APRIL, memantau lanskap untuk tanda-tanda kebakaran serta kegiatan illegal lainnya, seperti pembalakan liar. Tim siaga kebakaran ini terlatih secara fisik dan siap untuk merespon cepat pada kebakaran apa pun dalam wilayah konsesi Grup APRIL.

Pemadaman Kebakaran: Respons Cepat dan Pemadaman Agresif

Kebakaran bisa menjadi sangat sulit untuk dikendalikan, terutama di lahan gambut. Kami telah mengembangkan kemampuan penanganan kebakaran kelas dunia, mencakup helikopter yang dilengkapi dengan kru ahli kebakaran, bom air, truk pemadam kebakaran, perahu amfibi serta tim di darat yang dapat dengan cepat dikerahkan untuk menahan dan memadamkan api saat terdeteksi.

Grup APRIL bekerja sama dengan instansi pemerintah dalam memadamkan kebakaran yang berada dekat dengan konsesi kami. Pada bulan Juli 2014, Grup APRIL menandatangani menandatangani Memorandum of Understanding (Kesepakatan) untuk membantu pemerintah dalam menanggulangi kebakaran hutan. Untuk mendukung Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Riau, Grup APRIL menyediakan peralatan seperti penggunaan helikopter perusahaan dan pompa air, serta pelatihan pemadam kebakaran bagi 630 relawan di 39 desa di Riau.

  • Lebih dari 6 juta dolar AS diinvestasikan dalam peralatan pemadam kebakaran
  • Helikopter dan 2 perahu amfibi dalam keadaan siaga untuk melakukan pengeboman air (water bombing)
  • Biaya operasional tahunan dari tim kebakaran inti lebih dari 2 juta dolar AS
  • Rata-rata 1-2 juta AS dihabiskan untuk membeli selang dan pompa pengganti setiap tahun
  • 39 menara pengawas
  • 215 pompa air yang dikhususkan untuk upaya pemadam kebakaran
  • 700 anggota Tim Reaksi Cepat, termasuk:
  • 260 pemadam kebakaran terlatih, 22 kelompok pencegahan dan pengendali kebakaran berbasis masyarakat
  • 39 kelompok pencegahan dan pengendali kebakaran berbasis masyarakat, dengan total 630 anggota
  • 31 Komunitas Siaga Kebakaran di 5 kabupaten di Provinsi Riau
Fire Free Alliance

Fire Free Alliance (FFA) adalah kelompok multi-stakeholder sukarela yang terdiri dari perusahaan kehutanan dan pertanian, LSM, serta mitra terkait lainnya. FFA terdiri dari APRIL, Asian Agri, IOI, Musim Mas, Sime Darby, Wilmar, IDH dan PM Haze. Anggota FFA berkomitmen untuk menyelesaikan masalah kebakaran dan kabut asap Indonesia yang terus-menerus timbul dari pembakaran hutan dan lahan serta secara aktif bekerja sama untuk senantiasa berbagi informasi, pengetahuan, dan sumber daya sebagai bagian dari upaya kolektif untuk mencapai solusi yang tepat guna.

Anggota FFA mencatat adanya peningkatan upaya pencegahan kebakaran, yang terlihat dari meningkatnya jumlah masyarakat yang terlibat dalam kegiatan pencegahan kebakaran, dari 416 pada 2016 menjadi 468 pada 2017. Juga telah tercatat adanya peningkatan kegiatan pelatihan (awareness program) sebanyak 24 persen. Prestasi ini dirangkum dalam laporan yang diterbitkan mengenai topik pencegahan terulangnya kebakaran dan kabut asap di Asia Tenggara selama 2017.

Pada tahun 2018, anggota FFA terus mengembangkan program mereka dengan fokus implementasi Enam Unsur Program Desa Bebas Api: pencegahan dan pemantauan kebakaran, program pengembangan masyarakat, memberikan penghargaan kepada desa bebas api, mempersiakan mekanisme di lokasi serta meningkatkan kesadaran dan pelatihan juga pemantauan kabut asap.

 Bagikan  Email  Cetak