Media

Berita, pengumuman dan informasi terkini tentang Grup APRIL

 Bagikan  Email  Cetak

Banjir di Indonesia begitu kerap terjadi dan mendatangkan kerugian yang besar. Namun, Adibtya Asyhari percaya bahwa banjir bisa diatasi dengan strategi keberlanjutan yang fokus pada penyebab banjir, seperti perbaikan lahan gambut. Rasa peduli terhadap bencana banjir di Indonesia tersebut kemudian memberinya motivasi untuk meraih predikat Master of Water Science ke empat negara.

Mendapatkan gelar sarjana dari Teknik Pengairan di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, pria yang akrab disapa Adib ini menempuh Flood Risk Master Programme melalui beasiswa Erasmus Mundus dari Uni Eropa.

 

Dalam program selama dua tahun ini, Adib menempuh pendidikan di empat negara, yakni: IHE Delft Institute for Water Education di Delft, Belanda; Technical University of Dresden di Dresden, Jerman; Polytechnic University of Catalonia di Barcelona, Spanyol; dan University of Ljubljana di Slovenia. Di empat universitas tersebut, ia mempelajari manajemen risiko banjir dari aspek sains, ilmu teknik, hingga aspek sosioekonomi.

Sementara di semester terakhirnya, Adib menyelesaikan tesis sambil mengambil research internship di Danish Hydraulic Institute di Horsholm, Denmark. Setelah menyelesaikan pendidikannya selama dua tahun, Adib pun bergegas pulang ke Indonesia untuk mengimplementasikan ilmunya. Saat itulah ia melihat kesempatan untuk berkontribusi bersama PT RAPP.

Adib pertama kali mendengar tentang PT RAPP dari teman kuliahnya semasa di Belanda, yang kebetulan adalah karyawan PT RAPP. Temannya bercerita bahwa PT RAPP telah memberinya kesempatan untuk melanjutkan studi hidrologi dan hidrolika, dan sedang mencari karyawan dengan latar pendidikan yang sama.

"Saya kagum melihat kepedulian PT RAPP untuk menerapkan prinsip keberlanjutan dalam aspek operasionalnya. Terbukti dari tingginya investasi perusahaan dalam people development, research development, serta pengelolaan lahan gambut," ujar Adib. "Saya memutuskan untuk melamar ke PT RAPP, setelah bergabung, penilaian awal saya terhadap perusahaan ini terbukti benar," lanjutnya.

Mendedikasikan sepanjang karirnya selama 23 tahun di Grup RGE, Grace Nelwan telah banyak terlibat dalam pengambilan keputusan dalam situasi genting. Yang terbaru adalah bagaimana mengedepankan keselamatan karyawan di tengah pandemi Covid-19 dan memastikan produktivitas karyawan tetap terjaga.

Tergabung dalam task force penanganan Covid-19 untuk regional kantor APRIL Jakarta, Grace menuturkan perusahaan sejak awal berupaya semaksimal mungkin untuk memastikan karyawan tetap terlindungi di tengah situasi yang menantang. Hal tersebut tidak mudah, namun tindakan cepat dan antisipatif telah membuahkan panduan kerja baru yang efektif diimplementasikan dalam beberapa bulan terakhir.

“Kami beruntung mendapatkan perhatian penuh dari top management dalam menyusun upaya pencegahan yang efektif, dan memastikan bagaimana agar karyawan tetap confident, aman dan tetap semangat bekerja.” tutur Grace yang kini menjabat sebagai GM of Talent and Development APRIL Indonesia ini.

Riana Ekawati, Fire Awareness Community Coordinator APRIL, selalu tertarik untuk mengikuti pelatihan terkait sustainability. Tujuannya tidak jauh-jauh dari bidang profesional yang ia geluti, Riana ingin menemukan solusi jangka panjang bagi masalah kebakaran hutan dan lahan di Indonesia, termasuk upaya penanggulangannya sejak dini.

Hingga di tahun 2019, Riana terpilih untuk mengikuti program pelatihan yang diselenggarakan oleh Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) Professional Fellowship, untuk tema Sustainable Development and the Environment.

Kebakaran hutan dan lahan

Untuk dapat tembus ke dalam program pelatihan bergengsi yang seluruh biaya perjalanannya ditanggung oleh pemerintah Amerika Serikat tersebut, setiap peserta harus mengirimkan esai mereka, tentu saja dengan tema yang relevan. Di awal tahun 2019, ketika awal mendaftar, Riana memutuskan untuk mengirim esai mengenai hal yang begitu ia pedulikan, yakni Program Desa Bebas Api (Fire-free Village Program).

Grup APRIL berhasil memperoleh sertifikasi dan izin untuk menggunakan European Ecolabel logo pada produk kertas kategori “Graphic Paper”. Sertifikasi itu merupakan penghargaan terpercaya untuk perusahaan yang unggul di bidang produk ramah lingkungan.

Sertifikat EU Ecolabel diterbitkan oleh Belgium Competent Body, salah satu organisasi independen yang bertanggung jawab untuk menilai, memberikan penghargaan dan mengelola aplikasi EU Ecolabel tingkat nasional di Uni Eropa.

Memperoleh penghargaan tersebut merupakan perjalanan panjang bagi APRIL. Bermula dari pembentukan Certification & Compliance (C&C) Department Team yang khusus mempelajari standar EU Ecolabel untuk kertas secara mandiri, mengembangkan sistem untuk pemenuhan kriteria, mengumpulkan dokumen-dokumen pendukung termasuk skema sertifikasi lain yang sejenis seperti Sertifikasi Industri Hijau dari pemerintah. Langkah selanjutnya adalah memastikan APRIL secara konsisten menerapkan setiap kriteria EU Ecolabel yang menjadi syarat untuk produksi kertas.

 Bagikan  Email  Cetak