Media

Berita, pengumuman dan informasi terkini tentang Grup APRIL

 Bagikan  Email  Cetak

Katanya, apa yang kita makan berdampak pada perubahan iklim. Aneh memang, tapi begitulah kenyataanya.

Tahukah kalian proses produksi makanan menyumbang seperempat emisi gas rumah kaca dunia? Salah satu cara paling efektif untuk menguranginya adalah dengan menerapkan gaya hidup berkelanjutan demi mengurangi dampak negatif pada lingkungan. Misalnya, dengan mengonsumsi makanan lokal yang diketahui dapat mengurangi jejak karbon hingga 7 persen.

Nah, dengan kita bijak memilih makanan, kita sudah membantu menjaga kelestarian lingkungan loh. Tak hanya melestarikan kuliner lokal yang dikenal kaya rasa, menikmati “pangan lokal” berarti efisien dalam mengurangi jarak tempuh transportasi sekaligus mendukung usaha di sekitar kita tinggal. Yang pada akhirnya, akan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia

Melawan stigma dan stereotip terhadap perempuan bukan hal baru bagi Rita Alim. Sejak awal berkarir, Deputy Director of External Relations APRIL Group ini terbiasa bekerja di lingkungan yang didominasi laki-laki sebelum menjadi sebelum menjadi salah satu senior management di industri pulp dan kertas Indonesia

Pengalaman ini dimulai sejak Rita mengeyam pendidikan jurusan Teknik Informatika di perguruan tinggi swasta di Surabaya. Di masa itu, belum banyak perempuan yang memilih studi teknik karena stereotip maskulinitas yang sangat kental. Uniknya, Rita tidak melihat hal ini sebagai masalah dan semakin aktif menjalani kehidupan, termasuk terpilih menjadi asisten dosen laboratorium saat itu.

“Saya selalu tanamkan sikap menjadi pintar itu tidak cukup, karena yang paling penting adalah bagaimana kita bisa beradaptasi dengan lingkungan dan kultur di sekitar kita dalam mencapai tujuan yang kita sasar,” tutur Rita.

Ke mana pun kita pergi, banyak orang mulai berolahraga dengan bersepeda. Harus ga sih kita ikutan? Temukan alasan kenapa kita harus bersepeda sekarang!

Di tengah pandemi COVID-19, sebagian besar masyarakat telah menemukan cara beradaptasi dengan kebiasaan baru, mulai dari meningkatkan kebugaran hingga menutrisi tubuh kita dengan berbagai makanan sehat.

Ya, pandemi menyadarkan kita bahwa kesehatan adalah prioritas utama dalam kehidupan kita sehari-hari. Tidak ada cara yang lebih baik untuk memperkuat sistem kekebalan kita selain dengan berolahraga secara rutin, makan teratur, tidur yang cukup, dan menjalani gaya hidup yang seimbang.

 

Kebiasaan ini sebetulnya bukan hal baru. Kesadaran untuk lebih peduli dengan kesehatan dan ramah lingkungan telah menjadi semacam gaya hidup di kalangan masyarakat perkotaan di Indonesia sejak pertengahan 2010-an, berkat kampanye kesehatan yang tiada henti yang diadakan oleh organisasi profit dan non-profit.

2020 adalah tahun yang menantang, namun tidak berarti semua yang terjadi di tahun lalu buruk, loh. Banyak pula kabar gembira dari dalam negeri yang membangkitkan optimisme kita.

Apa saja kabar baik tersebut?

Pertama, walaupun pertumbuhan ekonomi dunia tengah tertekan, perkembangan bisnis startup di Indonesia tetap moncer! Sampai akhir 2020, sudah ada enam startup karya anak bangsa dengan valuasi fantastis di atas US$1 miliar, yaitu Gojek, Traveloka, Tokopedia, Bukalapak, OVO, dan JD.id. Bahkan, jumlah unicorn di Indonesia masih lebih banyak daripada negara-negara lain di Asia Tenggara.

Kedua, meskipun kondisi pariwisata dunia melemah, Bali masih tetap menjadi destinasi favorit di Asia bagi para wisatawan mancanegara loh. Platform wisata TripAdvisor menempatkan Bali di posisi pertama sebagai tujuan wisata terbaik dari 25 daftar tujuan wisata popular di Asia.

 Bagikan  Email  Cetak