Media

Berita, pengumuman dan informasi terkini tentang Grup APRIL

 Bagikan  Email  Cetak

Grup APRIL kembali menunjukkan komitmennya dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan. Kali ini, Sistem Manajemen Energi di pabrik pulp dan kertas APRIL berhasil diakui penerapannya melalui sertifikasi ISO 50001:2018 dari SGS Indonesia, lembaga sertifikasi independen yang terakreditasi oleh Accredia yang berbasis di Italia.

Sertifikasi ini menandakan bahwa Sistem Manajemen Energi dalam proses produksi pulp dan kertas di PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) berjalan secara efektif, hemat energi dan biaya, serta bermanfaat bagi lingkungan.

Sertfikasi ISO 50001:2018-Sistem Manajemen Energi merupakan pedoman yang strategis untuk membantu perusahaan dalam menempatkan sistem manajemen energi secara tepat dan menggunakan energi secara lebih efektif dan efisien. Seperti pada sertifikasi sistem manajemen lainnya, ISO 50001 mengikuti proses “Plan-Do-Check-Act” cycle untuk perbaikan yang berkelanjutan.

UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) menjadi salah satu mesin penggerak pertumbuhan perekonomian, khususnya bagi negara berkembang. Di Indonesia, UMKM atau Micro, Small Medium Enterprise (MSMEs) adalah salah satu sarana pengentasan kemiskinan yang dapat merangsang penciptaan lapangan kerja dan memicu inovasi baru yang dapat dimanfaatkan untuk meratakan pembangunan dan kesejahteraan.

Sayangnya, UMKM adalah sektor yang paling signifikan terdampak dalam krisis ekonomi global di tengah pandemi Covid-19. Pemberlakuan beberapa kebijakan oleh pemerintah seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang bertujuan menekan penyebaran virus Corona, sangat memengaruhi pasokan bahan baku bagi UMKM. Hal ini berujung pada ketidakstabilan supply dan demand bagi para pelaku UMKM yang pada akhirnya berpengaruh buruk bagi kesehatan bisnis mereka.

Melihat kondisi ini, APRIL Group (Asia Pacific Resources International Limited) melalui Program Kemitraan bertajuk Micro, Small Medium Enterprise (MSMEs) fokus kepada skema perlindungan dan pemulihan UMKM di tengah pandemi Covid-19. Bagi APRIL, Program Kemitraan bukanlah sekedar menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan, tetapi juga upaya pengelolaan dampak dari kebijakan dan kegiatan operasional kami terhadap masyarakat dan lingkungan alam secara transparan. Dengan memegang teguh prinsip Free, Prior, Informed Consent (FPIC) dalam pelaksanaannya, program MSMEs di PT RAPP terbagi menjadi dua:

Darah memiliki peranan yang sangat penting, tetes darah yang kita sumbangkan bahkan dapat menyelamatkan nyawa orang lain. Sayangnya, pasokan kantong darah yang begitu penting kini jumlahnya kian menipis di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini. Padahal, kegiatan donor darah sukarela secara rutinlah yang biasanya menjamin ketersediaan pasokan darah agar dapat memadai untuk kondisi genting.

Di PT RAPP, para karyawan didorong untuk mendonorkan darah agar ketersediaan darah selalu cukup jika ada yang membutuhkan. Bahkan di kompleks tempat tinggal karyawan di Pangkalan Kerinci, Riau, kami memiliki komunitas donor darah yaitu Keluarga Donor Darah (KDD) Riau Kompleks yang beranggotakan karyawan dan keluarga mereka.

Setiap tiga bulan, KDD Riau Kompleks mengadakan kegiatan donor darah yang dapat mengumpulkan ribuan kantong darah dalam setiap acara. Hingga sekarang, KDD telah diadakan sebanyak 60 kali dan berhasil mengumpulkan sebanyak 6.000.000 cc darah. Meski kegiatan donor darah ini harus terhenti selama masa pandemi, namun banyak karyawan kami yang masih rutin secara sukarela mendonorkan darah.

Dunia kehutanan sering kali dikaitkan dengan ‘dunianya laki-laki’. Kendati demikian, tak sedikit figur perempuan yang menunjukkan tajinya dengan menjadi pemimpin dan berprestasi pada bidang kehutanan di era modern ini.

Salah satunya ialah Dian Novarina, Deputy Director of Sustainability & Stakeholder Engagement Grup APRIL. Tak hanya dikenal sebagai pemimpin di bidang relasi bisnis dan sustainability Grup APRIL, Dian juga dikenal sebagai praktisi yang aktif berkontribusi di sektor kehutanan nasional.

Di APRIL, Ibu dari dua anak perempuan ini bertanggung jawab dalam membina hubungan baik antara perusahaan dengan pemangku kepentingan sektor kehutanan, seperti dengan akademisi, asosiasi professional, lembaga swadaya masyarakat (LSM) hingga institusi pemerintah yang berkaitan dengan penelitian dan pengembangan. Menggiatkan program kolaborasi yang efektif, melakukan kajian penelitian bersama hingga memberikan dukungan terhadap berjalannya program strategis merupakan beberapa upaya yang dilakukan dibawah kepemimpinan Dian dalam menjaga hubungan baik dengan pemangku kepentingan.

 Bagikan  Email  Cetak