Media

Berita, pengumuman dan informasi terkini tentang Grup APRIL

 Bagikan  Email  Cetak

Salah satu bagian dalam APRIL2030 adalah komitmen kami dalam mewujudkan kemajuan inklusif bagi perkembangan ekonomi di Indonesia, melalui inisiatif transformatif dalam meningkatkan mata pencaharian, pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan perempuan.

Itulah mengapa APRIL berkolaborasi dengan Krealogi – sebuah platform rantai pasok digital bagi bisnis yang berfokus pada usaha kerajinan tangan untuk dapat melakukan proses digitalisasi bagi manajemen pemesanan produk, perencanaan produk, manajemen inventaris dan pelacakan biaya – untuk melaksanakan program pelatihan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) selama setahun yang bertajuk SEMARAK (Semangat Melangkah Menuju Optimalisasi Rantai Pasok Usaha).

Dalam semangat Hari UMKM Internasional yang jatuh setiap tanggal 27 Juni, mari menelaah lebih jauh terkait dampak dari program pelatihan ini bagi masyarakat sekitar wilayah operasional APRIL.

Peningkatan kapasitas melalui kolaborasi

Nama ‘Krealogi’ diambil dari kombinasi dua kata, yakni ‘bisnis kreatif’ dan akhiran – logi, mengacu pada kata Yunani Kuno yang berarti “pengetahuan”. Krealogi adalah bagian dari Du Anyam, perusahaan sosial terkemuka di Indonesia yang berfokus pada bisnis kerajinan. Didirikan pada tahun 2014 oleh tiga sekawan, Azalea Ayuningtyas, Yohanna Keraf dan Melia Winata dengan tujuan memberdayakan perempuan di daerah pedesaan dan meningkatkan mata pencaharian mereka.

Ide mendirikan Krealogi bermula dari tantangan yang dihadapi Du Anyam ketika bekerja dengan UMKM yang belum mengadopsi sistem digital, yang sering menghadapi keterbatasan kapasitas produksi dan potensi penjualan. Oleh karena itu, program SEMARAK berfokus pada peningkatan literasi digital, pemasaran dan manajemen rantai pasokan, pengetahuan produk, dan pemahaman yang lebih baik untuk mewujudkan bisnis yang berkelanjutan.

SEMARAK dimulai pada bulan Januari 2022, diawali dengan proses penilaian oleh tim Krealogi untuk meninjau potensi dari 33 UMKM di bidang kerajinan tangan, fashion dan makanan di lima kabupaten: Siak, Kampar, Pelalawan, Kuantan Singingi dan Meranti yang menjadi peserta pelatihan selama setahun ke depan.

Senior Project Coordinator Krealogi, Esti Khoerunnisa, mengatakan bahwa penilaian tersebut memberikan pemahaman mendalam kepada timnya terkait tantangan yang perlu diatasi selama proses pelatihan.

“Tantangan pertama adalah kesenjangan antara kapasitas bisnis dan potensi permintaan pasar. Hal ini muncul karena terbatasnya pengetahuan pemiliki usaha mengenai standarisasi kualitas produk, prosedur kemitraan, strategi pengemasan, pengiriman produk, alat pemasaran dan inovasi produk,” terang Esti.

Selain itu, karena sebagian besar sesi pelatihan dilakukan secara daring, tantangan juga muncul dari terbatasnya pengetahuan peserta dalam mengoperasikan perangkat video conference.

“Banyak dari peserta yang belum terbiasa menggunakan perangkat digital seperti Zoom Meeting. Karena itu, di awal pelatihan, kami memberikan bimbingan intensif kepada mereka untuk dapat mengoperasi berbagai perangkat digital yang akan digunakan selama pelatihan,” Esti melanjutkan.

Laporan dari Krealogi menunjukkan bahwa setelah tiga bulan pelatihan, terdapat peningkatan sebesar 91 persen dalam kemampuan peserta untuk menggunakan media dan aplikasi digital seperti Zoom Meeting, Google Forms, dan aplikasi seluler Krealogi.

Aplikasi Krealogi ini membantu mempercepat proses pengadaan yang sebelumnya dilakukan dengan pencatatan tradisional serta membantu memastikan transparansi proses bisnis.

Bimbingan desain hingga pemasaran

Langkah selanjutnya dalam program SEMARAK adalah pemilihan dua UMKM, Dhuha Tailor dan Suza Rajut, untuk dikembangkan di bawah pengawasan tim Krealogi dan tim pengembangan masyarakat dari APRIL.

“Kedua bisnis tersebut dipilih berdasarkan kemajuan mereka selama sesi pelatihan online. Tim kami kemudian mengunjungi dua pemilik bisnis untuk melibatkan mereka dalam melakukan riset pasar lokal dan membimbing mereka dalam melakukan promosi kepada calon pelanggan. Kami juga memberikan mereka konsultasi desain produk mereka dan menetapkan Standar Operasional Prosedur untuk proses pelabelan dan pengemasan mereka,” Esti menjelaskan.

Kedua bisnis tersebut juga mengembangkan produk baru atas rekomendasi Krealogi dan tim APRIL. Proses pengembangan produk baru ini meliputi juga proses validasi pasar dan penentuan persona pelanggan.

Selain dua usaha terpilih tersebut, sebagian besar pemilik usaha peserta SEMARAK juga telah mengimplementasikan pengetahuan dari pelatihan SEMARAK, terutama terkait desain, promosi dan pemasaran.

Community Development Head APRIL, Hasto Teguh Kuncoro, mengatakan pelatihan SEMARAK telah meningkatkan kapabilitas UMKM lokal ke level yang lebih tinggi.

“Ke depannya, para pengusaha lokal ini tidak hanya dapat berperan penting dalam penciptaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dapat menjadi panutan bagi masyarakat agar tidak pernah berhenti belajar dan selalu siap untuk mengadopsi hal-hal baru,” ujarnya.

Testimoni peserta

Kami pun berbincang dengan para pelaku UMKM tentang pengalaman mereka berpartisipasi dalam pelatihan:

Engkus Heri, pemilik Jae Que Minuman Herbal

“Meskipun sinyal internet tidak stabil selama pelatihan online, saya senang bahwa saya dapat mengikuti seluruh proses pelatihan karena saya menyadari bahwa banyak pengetahuan berguna untuk mengembangkan bisnis saya.”

Febri Dwi, pemilik Bolu Kenek

“Saya belum pernah mendengar tentang Prosedur Operasional Standar sebelumnya. Sekarang, saya bisa membuatnya sendiri.”

Rosita Dewi, pemilik Dhuha Tailor

“Saya cukup kaget bahwa ternyata membuat akun WhatsApp Business untuk bisnis saya dapat membantu mendatangkan lebih banyak pelanggan. Sekarang, sangat mudah bagi mereka untuk menghubungi saya dan bertanya seputar produk saya. Manfaat terbaik dari digitalisasi.”

Rubi Agustina, pemilik Kue Bangkit Sagu

“Saya merasa seperti kembali ke sekolah dan mempelajari kembali cara menghitung harga pokok penjualan dan membuat pembukuan yang tepat untuk semuanya. Saya tidak bisa bilang ini mudah, tapi pastinya sangat menyenangkan dan bermanfaat untuk masa depan bisnis saya.”

Artikel Lainnya

Fire Free Alliance Menangani Kebakaran H...
Fire Free Alliance Menangani Kebakaran H... Pemerintah Indonesia telah mengintensifkan upaya untuk melindungi lingkungan dengan mencegah kebakaran dan memperkuat respon negara terkait pemadaman kebakara...
Mengenal Warisan Melayu, Dari Tanjak Mel...
Mengenal Warisan Melayu, Dari Tanjak Mel... Bicara tentang warisan budaya Melayu, pastilah mata akan tertuju pada Provinsi Riau yang menjadi rumah bagi sejarah dan kebudayaan Melayu di Indonesia. Provinsi...
Masyarakat Peduli Api
Masyarakat Peduli Api Program Desa Bebas Apil APRIL adalah tiga tahap program pencegahan kebakaran yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarkat mengenai dampak negatif dari membak...
 Bagikan  Email  Cetak