Belajar Kritis Menyikapi Mitos Kertas
- Detail
Tirto.id mengajak pembacanya untuk lebih bijak menyikapi berbagai mitos yang melingkupi industri pulp dan kertas di era teknologi modern ini. Salah satu mitos paling awam namun juga paling salah kaprah adalah pernyataan bahwa dibutuhkan satu pohon di hutan produksi untuk menghasilkan satu rim kertas.
Faktanya, Country Head PT RAPP (Riau Andalan Pulp and Paper) Susie Susanto menerangkan bahwa, “satu pohon akasia berukuran kurang lebih lima meter mampu menghasilkan 23 rim kertas.”
Faktanya juga, kertas merupakan salah satu produk yang paling menerapkan prinsip keberlanjutan dalam seluruh proses produksinya.
“Yang tidak disadari oleh orang-orang adalah bahwa proses produksi kertas itu berkelanjutan, dan klaim sebaliknya justru menyesatkan konsumen,” tegas Mark Pits, executive director of printing-writing dari American Forest and Paper Association (AFANDPA).
Menurut WWF (2012), dalam bab 4 Living Forest Report, kayu, bahan baku utama dari hutan tanaman, justru ramah lingkungan karena dapat didaur ulang.
“Hutan tanaman dapat menjadi sumber daya berwawasan lingkungan energi terbarui dan bahan-bahan mentah industri,” tulis tim WWF dalam laporannya.
Hal ini sejalan dengan komitmen Grup APRIL (Asia Pacific Resources International Limited) sebagai salah satu perusahaan pulp dan kertas terbesar dengan teknologi terkini dan terefisien di dunia, yang telah konsisten untuk beroperasi di bawah Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan atau Sustainable Forest Management Policy (SFMP).
Menyajikan data dan fakta yang dikemas dengan apik dan mudah dicerna, pembaca akan diajak menelaah bersama berbagai mitos yang berkembang di masyarakat tentang produksi kertas dan menghadapkan mitos tersebut dengan data penelitian dari berbagai institusi terkemuka.
Baca dan pelajari fakta tentang kertas dalam artikel lengkapnya, di sini.