Media

Berita, pengumuman dan informasi terkini tentang Grup APRIL

 Bagikan  Email  Cetak

2020 adalah tahun yang menantang, namun tidak berarti semua yang terjadi di tahun lalu buruk, loh. Banyak pula kabar gembira dari dalam negeri yang membangkitkan optimisme kita.

Apa saja kabar baik tersebut?

Pertama, walaupun pertumbuhan ekonomi dunia tengah tertekan, perkembangan bisnis startup di Indonesia tetap moncer! Sampai akhir 2020, sudah ada enam startup karya anak bangsa dengan valuasi fantastis di atas US$1 miliar, yaitu Gojek, Traveloka, Tokopedia, Bukalapak, OVO, dan JD.id. Bahkan, jumlah unicorn di Indonesia masih lebih banyak daripada negara-negara lain di Asia Tenggara.

Kedua, meskipun kondisi pariwisata dunia melemah, Bali masih tetap menjadi destinasi favorit di Asia bagi para wisatawan mancanegara loh. Platform wisata TripAdvisor menempatkan Bali di posisi pertama sebagai tujuan wisata terbaik dari 25 daftar tujuan wisata popular di Asia.

Ketiga, bicara soal mencetak atlet berprestasi, Indonesia jagonya. Kali ini datang dari dunia esport atau olahraga elektronik yang tengah digandrungi anak muda. Pada tahun ini, tim Tim esport asal Indonesia, Bigetron Red Aliens (Bigetron RA), berhasil keluar menjadi juara pada kompetisi PUBG Mobile World League (PMWL) Season Zero Wilayah Timur setelah mengungguli 15 tim dari negara-negara Asia lainnya. Keren ‘kan?

Keempat, berbagai merk produk asal Indonesia masih merajai pasar dunia loh! Contohnya Indomie, yang berkali-kali dinobatkan sebagai mie instan terenak di dunia oleh berbagai portal survei, blogger hingga media internasional. Gak cuma itu, kertas PaperOne yang sering dipakai kamu untuk skripsi, menulis hingga cetak ternyata diekspor ke 70 negara! Udah pasti #BanggaBuatanIndonesia!

Kelima, Pada tahun 2019, survei membuktikan sekitar 30 persen balita Indonesia mengalami stunting. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak aspek, mulai dari kurangnya pendidikan hingga kesulitan ekonomi.

Pencegahan stunting adalah upaya yang kompleks dan pemerintah memiliki ambisi besar untuk menurunkan prevalensi stunting ke angka 19 persen pada tahun 2024. Untuk itu, dibutuhkan kerjasama multisektoral antara pemerintah, swasta, hingga individu dalam upaya ini.

 

Grup APRIL adalah salah satu perusahaan yang berupaya berkontribusi pada pencegahan stunting ini. Produsen kertas merk PaperOne ini berkomitmen untuk menekan angka stunting pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis di Indonesia, khususnya di sekitar wilayah perusahaan beroperasi.

Secara bertahap, APRIL bertekad menurunkan 50 persen prevalensi stunting bagi anak di bawah lima tahun di Riau di mana tercatat 16.275 kasus stuntingpada tahun 2019 lalu. Oleh karena itu, Grup APRIL gencar melakukan berbagai program nyata, seperti meluncurkan kegiatan pos pemantauan gizi untuk membantu pemerintah setempat dalam menanggulangi stunting serta serangkaian program nyata pemberdayaan masyarakat di bidang layanan kesehatan, pendidikan, sosial, hingga kesetaraan gender. Langkah ini sejalan dengan visi “APRIL2030” pilar Kemajuan Inklusif yang diluncurkan akhir tahun lalu.

Kemajuan Inklusif ini bukan satu-satunya komitmen Grup APRIL dalam membantu terwujudnya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs guys, masih ada tiga komitmen inti lainnya lho. Penasaran apa saja? Yuk langsung saja klik di sini dan pantau terus Instagram @discoverapril ya! 

Artikel Lainnya

Diskusi Innovation Forum: Proyek Restora...
Diskusi Innovation Forum: Proyek Restora... Lucita Jasmin, Direktur Sustainability and External Affairs, APRIL, bersama Brad Sanders, Wakil Kepala Konservasi, APRIL, baru-baru ini tampil sebagai bagian da...
Program MSME APRIL Fokus pada Perlindung...
Program MSME APRIL Fokus pada Perlindung... UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) menjadi salah satu mesin penggerak pertumbuhan perekonomian, khususnya bagi negara berkembang. Di Indonesia, UMKM atau Mi...
Kelola Lahan Gambut, Terapkan Prinsip Ke...
Kelola Lahan Gambut, Terapkan Prinsip Ke... Banjir di Indonesia begitu kerap terjadi dan mendatangkan kerugian yang besar. Namun, Adibtya Asyhari percaya bahwa banjir bisa diatasi dengan strategi keberlan...
 Bagikan  Email  Cetak