Media

Berita, pengumuman dan informasi terkini tentang Grup APRIL

 Bagikan  Email  Cetak

Masyarakat Desa Teluk Dalam, Provinsi Riau, Indonesia patut berbangga, karena salah satu putra kelahirannya berhasil menorehkan prestasi yang sangat tinggi. Dialah Yogi Suardiwerianto, yang berhasil meraih gelar Master di negeri kincir angin, Belanda yang didukung oleh Grup APRIL. Desa Teluk Dalam merupakan daerah terpencil yang jauh dari perkotaan. Untuk mencapai desa tersebut, paling tidak dibutuhkan waktu sekitar 3 jam mengendarai speed boat dari kota terdekat.

Sebelumnya pria berumur 30 tahun ini menempuh studi di Jurusan Ilmu Kelautan di Intstitut Pertanian Bogor (IPB). Kemudian di tahun 2011 ia kembali ke Riau untuk mencari pekerjaan. Yogi pun berhasil bergabung dengan Riau Andalan Pulp & Paper, salah satu perusahaan kertas dan bubur kertas terkemuka di Riau, di bawah naungan Grup APRIL. Ia menjabat sebagai Assistant Trainee di Departemen Manajemen Lahan Gambut.

Di tahun 2015, kabar baik pun menghampiri Yogi. Salah satu atasannya meminta Yogi untuk mengikuti program pendidikan lanjutan bagi karyawan. Dengan tujuan agar Yogi bisa melanjutkan studinya hingga mendapatkan gelar Master, dan tentunya semua biayanya ditanggung oleh Grup APRIL. Hal ini merupakan bagian dari komitmenperusahaan yang ingin terus berinvestasi kepada setiap karyawannya.

"Saya juga tak tahu persis, kenapa atasan memilih saya untuk mengikuti program pendidikan lanjutan itu. Tapi karena saya senang mencari ilmu, saya ikuti saja apa yang disarankan oleh atasan saya itu," katanya.

Lalu dengan beberapa rekannya, Yogi harus melewati serangkaian tes yang diberikan oleh Grup APRIL terkait dengan program studi yang akan diambil. Sukses menjalani tes tersebut, Yogi pun resmi diterima dalam program tersebut. Namun ada hambatan yang harus Yogi hadapi, karena bidang studi yang Yogi ambil ketika menempuh Sarjana dulu tidak berkaitan dengan bidang studi yang ia pilih untuk meraih gelar Master, menyebabkan banyak universitas menolak surat lamarannya.

Untungnya Yogi memiliki mental baja. Ia tetap berusaha untuk terus mencari universitas yang mau menerimanya. Akhirnya Yogi pun diterima di program Water Science and Engineering di IHE Delft Institute for Water Education, Belanda.

"Lumayan panjang perjuangannya untuk mengambil gelar Master di Universitas yang sesuai," katanya.

Yogi bercerita, bulan-bulan pertama ia kuliah adalah masa-masa terberat baginya. Yogi sangat rindu keluarga dan teman-temannya. Bahkan sempat berpikir untuk ingin pulang saja ke Indonesia, ke rumah orangtuanya di Salo Kabupaten Kampar.

"Kalau pas bulan Ramadhan, rasa ingin pulang ke Indonesia, ke kampung halaman itu makin menguat. Apalagi di negeri Belanda, lebih dari 12 jam kita harus berpuasa,” ujar Yogi.

Perlahan namun pasti, Yogi berhasil melewati masa-masa terberatnya itu. Ia pun menanamkan pola pikir yang baik di kepalanya, “jika saya mau berhasil maka saya harus berdamai dengan diri saya sendiri, itu adalah tekad saya.”

“Saya menyadari harus menuntaskan ini semua hingga selesai dan memberikan yang terbaik bagi orang-orang yang dicintainya. Termasuk juga bagi Grup APRIL yang telah membiayai studi saya ini 100 persen penuh," katanya.

Terhitung dalam kurun waktu kurang dari dua tahun, Yogi berhasil menyelesaikan kuliahnya dan kembali ke tanah air dengan meraih IPK 7,7 dari skala 10.

Kemudian Yogi kembali bekerja di Grup APRIL, dan mulai menerapkan ilmu-ilmu teknik pengairan yang didapatnya ketika meraih gelar Master di Belanda, terutama mengenai sistem Hydraulical Modelling. Kini, bersama satu rekan departemennya, Yogi mulai menjalankan teknologi canggih yang dipelajarinya dari hasil studinya yakni Integrated Catchment Modelling, untuk mengelola lahan agar menjadi lebih baik.

Perjalanan Yogi sungguhlah panjang dan berliku, namun semenjak awal Yogi mengungkapkan bahwa dirinya selalu terbuka kepada setiap kesempatan yang bisa membuatnya lebih berkembang. Dia juga senang bisa memberikan yang terbaik kepada perusahaan yang telah berinvestasi begitu besar dalam pendidikan Yogi.

"Saya tak pernah menyangka bisa mencapai sejauh ini. Jujur saja, awalnya saya sempat ingin menyerah, karena menurut saya ini terlalu berat bagi seorang yang berasal dari daerah terpencil seperti saya Namun berkat dukungan dari keluarga dan atasan saya, akhirnya semua bisa saya lalui," tutup Yogi.

Grup APRIL percaya dan terus berinvestasi dalam pengembangan bakat karyawan dengan memberikan dukungan melalui penawaran beasiswa, tunjangan kesejahteraan dan program pelatihan.

Baca juga Karyawan Kami

!--

 

-->

Artikel Lainnya

Bersama-Sama Memanfaatkan Cahaya Matahar...
Bersama-Sama Memanfaatkan Cahaya Matahar... Sebagai negara yang terletak di garis khatulistiwa, Indonesia dikaruniai sinar matahari yang dapat diandalkan sepanjang tahun. Sinar matahari merupakan sumber...
Kisah Itsna, Perempuan Pertama yang Mera...
Kisah Itsna, Perempuan Pertama yang Mera... Bagi kebanyakan perempuan Indonesia, memilih jalan hidup sebagai seorang wanita karir bukanlah pilihan yang mudah. Terlebih lagi ketika mereka memilih bekerja d...
Belajar Kritis Menyikapi Mitos Kertas
Belajar Kritis Menyikapi Mitos Kertas Tirto.id mengajak pembacanya untuk lebih bijak menyikapi berbagai mitos yang melingkupi industri pulp dan kertas di era teknologi modern ini. Salah satu mitos p...
 Bagikan  Email  Cetak