Media

Berita, pengumuman dan informasi terkini tentang Grup APRIL

 Bagikan  Email  Cetak

E-bus menjadi pelopor transportasi energi bersih.

Menurut data dari World Resources Institute, transportasi menyumbang hampir seperempat dari emisi CO2 global. Hal ini menjadi kontributor utama perubahan iklim dan besar kemungkinan tren ini akan berlanjut di beberapa tahun mendatang.

Kendaraan listrik menjadi pembicaraan karena sering dikaitkan dengan topik yang tengah hangat diperbincangkan: energi bersih. Tingginya urbanisasi membutuhkan solusi berkelanjutan khususnya untuk mobilitas namun tetap rendah polusi — dan bus listrik menjadi salah satu pilihan utama.

Mobilitas Perkotaan

Sebagian besar kendaraan transportasi darat di Indonesia menggunakan bahan bakar fosil, yang menghasilkan polusi dalam jumlah besar. Kendaraan listrik, di sisi lain, didukung oleh arus listrik dalam bentuk baterai atau jaringan listrik. Penting untuk dicatat bahwa kendaraan listrik tidak sama dengan kendaraan hybrid, yang menggabungkan penggunaan daya baterai dan mesin pembakaran internal. Kendaraan listrik sepenuhnya mengandalkan listrik.

“Mengendarai mobil berbahan bakar bensin konvensional sejauh 10 kilometer dapat menghasilkan 2,4 kg emisi CO2. Sedangkan, emisi untuk kendaraan listrik yang menempuh jarak 10 km adalah 850 gram,” kata Darmawan Prasodjo, Wakil Direktur Utama PT PLN dalam keterangannya belum lama ini.

Dengan mobilitas transportasi darat yang mendominasi di Indonesia, bus listrik untuk kebutuhan publik merupakan solusi konkrit yang dapat segera diimplementasikan dalam mengurangi emisi dan ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Tahun lalu, program uji coba diluncurkan oleh TransJakarta, operator bus ibu kota dengan mengoperasikan 100 bis listrik. Sejauh ini, hasilnya optimis: bus listrik tidak mengeluarkan emisi, memiliki baterai yang tahan lama, dan minim perawatan. Tahun ini, armada bus listrik TransJakarta telah berkontribusi dalam pengurangan 3.300 ton emisi gas rumah kaca; dan untuk tahap selanjutnya diharapkan 10.000 bis listrik dapat beroperasi pada tahun 2030.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap armada bis listrik dapat memberikan alternatif yang lebih sehat bagi seluruh warga apalagi tercatat ada sekitar 5,5 juta kasus penyakit yang berkaitan dengan polusi udara di ibu kota tahun 2020 lalu.

Komitmen energi bersih

Komitmen serupa dalam mengimplementasikan energi bersih juga dilakukan oleh Grup APRIL yang baru saja memiliki dua bus listrik untuk mobilitas karyawan perusahaan di wilayah operasional di Pangkalan Kerinci, Riau. Bus tersebut diproduksi oleh perusahaan dalam negeri, PT Mobil Anak Bangsa, dan digunakan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan.

Bus ini membutuhkan waktu tidak lebih dari tiga jam untuk mengisi daya dengan kecepatan maksimum 110 kilometer per jam. Bus tersebut membuktikan komitmen Grup APRIL yang sejalan dengan semangat iklim positif. Visi keberlanjutan perusahaan, APRIL2030 bertujuan untuk memenuhi tantangan dekade berikutnya dan memberikan dampak positif pada iklim, alam, dan masyarakat dan tetap menjadi perusahaan yang terus tumbuh dan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan melalui strategi Iklim Positif, Lanskap yang Berkembang, Kemajuan Inklusif, dan Pertumbuhan Berkelanjutan.

Selain itu, pada tahun 2030, perusahaan berharap untuk mencapai emisi bersih nol karbon terkait pemanfaatan lahan; mampu bertahan terhadap terhadap perubahan iklim; dan menghapuskan kemiskinan ekstrem dari wilayah operasional sembari memastikan transformasi bisnis menuju pertumbuhan yang berkelanjutan.

Visi Grup APRIL juga sejalan dengan komitmen Indonesia di Paris Agreement untuk mengurangi emisi. Ekspansi kendaraan listrik di tanah air merupakan awal yang penting, baik untuk penggunaan pribadi maupun publik. Namun, transisi ke energi bersih jauh dari kata mudah; dan untuk mencapai kontribusi secara nasional, pemerintah membutuhkan dukungan dari semua kalangan baik dari individu maupun kalangan bisnis.

Artikel Lainnya

Mencari Solusi dari Pengelolaan Sampah
Mencari Solusi dari Pengelolaan Sampah Yuk hemat sampah! Setiap tahun, Indonesia menghasilkan 64 juta ton sampah. Jumlah ini sangat mengkhawatirkan, apalagi bila pengelolaan sampah tidak efektif dan...
Pelajari Kebakaran Hutan dan Lahan Ke Ne...
Pelajari Kebakaran Hutan dan Lahan Ke Ne... Riana Ekawati, Fire Awareness Community Coordinator APRIL, selalu tertarik untuk mengikuti pelatihan terkait sustainability. Tujuannya tidak jauh-jauh dari bida...
Melawan Stereotip Gender di Hari Perempu...
Melawan Stereotip Gender di Hari Perempu... Melawan stigma dan stereotip terhadap perempuan bukan hal baru bagi Rita Alim. Sejak awal berkarir, Deputy Director of External Relations APRIL Group ini terbia...
 Bagikan  Email  Cetak