Media

Berita, pengumuman dan informasi terkini tentang Grup APRIL

 Bagikan  Email  Cetak
Kampanye Mengurangi Plastik di Indonesia

APRIL mendukung upaya mengurangi produk plastik sekali pakai di Indonesia dengan kampanye meminimalisasi penggunaan plastik di Kompleks RAPP, Pangkalan Kerinci, Riau.

Komplek RAPP merupakan tempat tinggal bagi ribuan staf perusahaan, termasuk fasilitas yang tersedia di kompleks tersebut seperti sarana olahraga, food court dan supermarket. Termasuk, Hotel Unigraha yang selama ini mengakomodasi tamu lokal maupun asing di area itu.

Pembagian tas kanvas untuk karyawan RAPP sebagai bagian dari kampanye mengurangi plastik sekali pakai

Dengan pemanasan global dan perubahan iklim yang meningkat, pemerintah Indonesia secara konsisten menegaskan pentingnya menanggulangi masalah ini.

Salah satu cara yang dilakukan pemerintah adalah melalui Program Kampung Iklim, yang mendorong masyarakat setempat untuk melakukan adaptasi perubahan iklim dan kegiatan mitigasi.

Kegiatan yang dilakukan diantaranya pengelolaan dan pembuangan limbah yang tepat, produksi biogas, pengomposan, reboisasi, dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

Rumah Bibit untuk para warga Kampung Iklim di Desa Gunung Sari

Ketika Robi Cahyadi masih menempuh studinya di pesantren, ia dihadapkan pada kenyataan harus menjadi tulang punggung keluarganya. Setelah lulus dari pesantren, ia memilih untuk membantu ibunya mengurus kedai ketimbang melanjutkan studinya ke tingkat perguruan tinggi.

Namun keadaan tersebut berubah ketika pada tahun 2004, ketika Robi mendapatkan informasi mengenai pekerjaan untuk pengadaan tenaga kerja dan transportasi  PT RAPP . Robi diminta untuk menjadi penyedia tenaga kerja dan transportasi untuk RAPP. Robi pun langsung membentuk badan usaha penyedia tenaga kerja, yang awalnya hanya memiliki pekerja sejumlah tiga orang.

Robi Cahyadi, salah satu mitra bina UKM PT RAPP

Siapa sangka, media sosial bernama Facebook, telah mengantarkan Juanda, seorang pria asal Sungai Apit, Kabupaten Siak, Indonesia, menjadi seorang peternak Madu Kelulut yang sukses.

Cerita ini bermula pada pertengahan tahun 2014, ketika Juanda diminta untuk mengirimkan beberapa Lebah Kelulut (Meliponini) ke salah seorang temannya yang berada di Pulau Jawa. Kabupaten Siak memang terkenal sebagai penghasil berbagai jenis lebah madu.

“Setelah beberapa kali saya kirim ke teman saya, di tahun yang sama, saya coba untuk memelihara lebah tersebut,” ujar Juanda.

“Padahal saya tidak memiliki pengetahuan sama sekali mengenai cara budidaya lebah tersebut, tapi karena saya butuh uang dan ingin meningkatkan perekonomian keluarga saya, jadi saya coba saja” ujar Juanda.

Sebelumnya, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Juanda hanya mengandalkan penghasilan dari perkebunan kelapa sawit warisan orang tuanya, yang luasnya hanya 1 hektar saja. Maka dari itu ia berusaha mencari penghasilan lain.

Juanda pun mencari informasi tentang bagaimana cara budidaya Madu Kelulut tersebut dari berbagai sumber di internet. Hingga akhirnya ia menemukan salah seorang pengguna Facebook yang sudah berhasil membudidayakan Madu Kelulut dan membagikan informasinya di media sosial tersebut.

Madu kelulut
Juanda sukses mengembangkan madu kelulut di Riau

 Bagikan  Email  Cetak