Media

Berita, pengumuman dan informasi terkini tentang Grup APRIL

 Bagikan  Email  Cetak

“Menyerah” merupakan sebuah kata yang tidak pernah ada di kamus hidup seorang Tukiman. Keterbatasan fisik yang ia alami semenjak kecil, tak menyurutkan semangatnya untuk bisa hidup dan berkarya seperti orang lain.

Dengan berbekal keahlian mekanik yang ia dapatkan dari sebuah pelatihan, Tukiman memberanikan diri membuka bengkel sepeda motor yang diberi nama Man Service di Desa Gabung Makmur, Kecamatan Kerinci Kanan, Kabupaten Siak, Riau.

“Memang dari kecil keadaan saya sudah seperti ini. Tapi saya tidak mau dikasihani sama orang lain,” kata Tukiman. “Karena kondisi saya yang seperti ini, saya tidak bisa mendapatkan pekerjaan seperti orang lain. Maka dari itu saya ingin membuka bengkel sendiri,” Tukiman melanjutkan.

Tukiman membuka usaha bengkelnya sekitar 20 tahun yang lalu, tepat setelah ia memutuskan untuk merantau ke Riau untuk mengikuti program transmigrasi yang dicanangkan pemerintah. Dalam menjalankan usaha bengkelnya, pria kelahiran Banyuwangi ini dibantu oleh anaknya.

Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan program yang difokuskan tidak hanya untuk Indonesia, namun merupakan sebuah agenda global, yang dimana para anak muda dari berbagai negara turut berkontribusi secara kolektif untuk mencapai tujuan tersebut.

Hal ini diungkapkan oleh Galuh Widyastuti, 20, yang terpilih mewakili Indonesia dalam konferensi YES4SDG Youth Summit yang digelar di Bangkok, Thailand pada 10-14 Oktober 2017.

Galuh merupakan mahasiswa tahun kedua yang kini tengah berkuliah Universitas Indonesia. Semenjak bulan April lalu, gadis yang berasal dari Salatiga, Jawa Tengah ini terpilih sebagai duta untuk The Fascinating World of Forestry (TFWoF) dengan menyandang gelar Climate Ambassador.

Kita semua pernah mengalami hal yang tidak biasa di minggu pertama saat menjalankan pekerjaan baru. Bayangkan saat anda mulai bekerja pada divisi rekrutmen di perusahaan bubur kertas dan kertas, dan tugas pertama anda adalah mencari seorang Pawang Gajah.

Henny Sumarlin, 35 tahun, memiliki pengalaman yang tidak pernah dia lupakan saat baru bergabung bersama PT RAPP, anak usaha APRIL Group. Dia tidak pernah membayangkan tugas pertamanya sebagai perekrut adalah merekrut seorang Pawang Gajah.

Pernahkah Anda membayangkan memiliki keluarga yang sangat besar? Hal inilah yang dirasakan Sarmin. Sarmin memiliki 9 orang “anak” yang ia rawat dengan baik. Uniknya beberapa dari anak tersebut memiliki berat hingga 4 ton.

Keunikan ini dirasakan Sarmin semenjak ia bergabung dengan Elephant Flying Squad (EFS) Grup APRIL sebagai seorang mahot atau pawang gajah. Setiap harinya, Sarmin bekerja untuk mengasuh dan merawat 6 ekor gajah yang ada di Camp Estate Ukui, Provinsi Riau. Selama kurang lebih satu dekade, Sarmin menganggap gajah-gajah tersebut sebagai bagian dari keluarganya.

"Pada dasarnya gajah itu memiliki perasaan, sama seperti manusia," Sarmin menjelaskan. "Jadi saya harus memperlakukannya seperti saya memperlakukan anak-anak saya. Gajah kadang sangat sensitif, jadi saya harus membuat gajah itu merasa nyaman."

 Bagikan  Email  Cetak